Senin, 23 Juni 2008

Berkendara dalam kota

Posted by abasosay under Biker,
Tips | Tag: aman, berkendara, nyaman, safety riding, Tips | Tadinya pingin nerusin apa yang sudah ditulis dalam Tips Perjalanan Jauh, malah nemu tulisan Bercermin Hati. Tidak tahunya baca-baca komen ternyata ada yang ngelink dalam Balada Pengendara, yang juga berkaitan dengan tulisan 7 Peti Mati. Jadinya malah ingin menulis safety riding versi saya. Paling tidak, keselamatan itu berawal dari diri kita sendiri. Sebenarnya Safety Riding ini tidak hanya berlaku bagi pengendara roda dua saja. Namun pengendara roda empat juga perlu untuk mempraktekkannya. Tips ini sebagian besar (atau malah keseluruhan) adalah cara saya berkendara setiap harinya. Karena saya bukan blogger pembohong seperti yang digembar-gemborkan kalangan anti-blogger, kalau ingin crosscheck keberadaan saya, silahkan lihat profil saya.
  • 1. Safety Tools Demi keamanan pribadi, jangan lupa untuk mengenakan helm (untuk motor) dan sabuk pengaman (mobil). Pelajari jarak henti kendaraan Anda. Gerak maju kendaraan akan berkurang secara bertahap, dan bukan seketika (serap, keluarkan dan hentikan). Jadi untuk amannya, biasakan beri jarak kurang lebih cukup untuk menghentikan kendaraan dari lajunya.2. Prediksi Kendaraan di depan dan di belakang bahkan di sebelah Anda tidak tahu apa yang akan Anda lakukan dengan kendaraan Anda. Apakah itu mengerem, berbelok, atau menambah kecepatan. Tidak semua orang memiliki kemampuan telepati dan reflek sebaik Anda. Perkirakan kemungkinan yang terjadi dengan cepat, dan segera kurangi kecepatan ketika perkiraan Anda mengatakan bahwa kendaraan Anda tidak akan sanggup.
  • 3. Perhatikan Persimpangan Persimpangan sekecil apapun dapat menjadi malapetaka yang besar. Kejadian yang paing sering terjadi adalah munculnya kendaraan secara mendadak dari persimpangan dan tanpa melakukan pengereman bahkan tanpa memperhatikan lalu lintas dari arah yang lain. Ini paling sering terjadi di Yogya.
  • 4. Jangan memaksa untuk mendahului dari arah yang sama dengan lampu sein Bunuh diri ini namanya. Kejadian ini pernah terjadi di hadapan saya. Sebuah mobil sudah menyalakan lampu sein ke arah kanan. Dari belakang mendadak muncul sebuah sepeda motor yang langsung mendahului dari arah kanan. Dalam waktu yang bersamaan, mobil menambah kecepatan memasuki gang karena melihat kendaraan saya (motor) berhenti tepat di belakang mobil tersebut. Lalu, kena deh. Gusrak… motor itu tersangkut di antara jembatan kecil dan mobil. Yang menolong? Tidak ada. Hanya pemilik mobil yang menolongnya. Sementara yang melihat semua menyalahkan motor tersebut.
  • 5. Sabar dengan bus yang memutar Seringkali saya melihat kendaraan roda dua mencari celah ketika bus berusaha untuk memutar. Memangnya bus itu motor yang bisa melihat sekeliling dengan mudah? Padahal pengemudi bus tidak dapat melihat apa yang melintas di depan atau belakang bus dengan jarak kurang dari setengah meter. Kalau kecelakaan yang disalahkan siapa? Pasti pengemudi busnya. Walaupun ada yang memberi aba-aba, tetap sulit untuk mengantisipasinya. Jadi mendingan berhenti. Kecuali Anda ingin dicium bus.
  • 6. Sabar dengan lampu merah Sering saya ditanyai oleh teman-teman, “Kamu kok berhenti di lampu merah, padahal jalan sepi, tengah malam lagi. Ga ada polisi kan. Terobos saja.” Wow. Apakah polisi itu yang harus ditakuti? Saya kan bukan burung gagak yang gampang ditakut-takuti orang-orangan sawah. Pemikiran ini sepertinya yang mendorong beberapa tahun lalu dibuat patung polisi di setiap persimpangan dengan lampu. Saya selalu menjawab, “Kalau semua orang berpikiran seperti itu di persimpangan yang sama dalam waktu yang bersamaan, apa tidak kecelakaan tuh?” Seperti yang telah diungkapkan di atas, selamat itu mulai dari diri kita, bukan yang lain. Sepertinya cukup untuk sekarang. Nanti kalau saya sudah ingat dengan tips yang lain, saya tambahkan lagi. Bagaimana tips dari Anda?

Tidak ada komentar: